Beranda

Langsung ke konten utama

ARTHDAL CHRONICLES #2; Review Part 1 dan 2

Poster

Disclaimer: Postingan ini mengandung spoiler tingkat tinggi, jika tidak berkenan membaca, silakan di skip :D
***
Setelah Iark dijajah dan suku Wahan ditawan, Eunsom memutuskan untuk menyelamatkan sukunya, sebab ia satu-satunya orang yang bebas. Ia memulai pergerakan tanpa tahu bahwa bagi Saram, Igutu adalah ancaman dan sangat dibenci. Beruntung ia bertemu dengan Chaeeun, perempuan dari kelompok Bachi/kelompok dagang. Chaeeun dengan sukarela membantu, dan dari dialah ia tahu banyak tentang kehidupan di Arthdal.

Chaeeun

Dan di satu malam, ia menyandera Sanung, yang menurutnya adalah kunci untuk membebaskan suku Wahan, sebab Sanung-lah pemimpin mereka. Pikirnya, kalau ia menyandera sang pemimpin, maka para penawan akan melepaskan Tanya dan kaumnya. Tapi kesempatan itu justru digunakan Tagon untuk membunuh ayahnya, dengan menimpakan kesalahan pada Eunsom.


Tagon ini selalu ingin dapat pengakuan dari Sanung, maka dari itu ia mengangguk saja saat ayahnya memerintahkan untuk melaksanakan misi, meski harus bertahun-tahun tinggal di luar Arthdal bersama pasukannya, Daekan. Pasalnya sang ayah pernah mencoba membunuhnya saat masih kecil, dan itu membuat Tagon trauma dan beranggapan bahwa Sanung membencinya. Tapi meski terlihat penurut begitu, ia adalah panglima hebat sekaligus orang paling bengis, cerdik, dan tidak segan membunuh. Jang Dong Gun aduhai banget aktingnya jadi Tagon <3

Sanung. Bapak kejamnya Kudo Hina di Mr. Sunshine :D

Setelah Sanung terbunuh, pejabat serikat berselisih memperebutkan kursi pimpinan, termasuk Tagon yang memang berniat menjadi Pemimpin Serikat. Setelah kontroversi sana-sini, dengan muslihatnya Tagon mendapatkan kursi itu.

Ada satu scene yang masih kuingat sampai sekarang. Jadi setelah peristiwa terbunuhnya sang ayah, Tagon nih dihujat gara-gara sering melakukan ollimsani (ritual mengantarkan arwah ke dewa) terhadap para pasukannya, dimana ritual itu hanya boleh dilakukan oleh pendeta dari klan Asa/Suku Gunung Putih. Isu ini muncul sebenarnya untuk melemahkan pamor Tagon di mata masyarakat, yang menganggapnya pahlawan karena selalu membawa kemenangan dalam pertempuran.

Awalnya sih, sang pendeta tinggi, Asa Ron Niruha berkompromi dengan mengatakan Tagon ini punya kemampuan cenayang dewa makanya dia bisa melakukan ollimsani. Tapi dia pindah haluan saat Tagon memutuskan untuk melakukan ritual itu ke jasad ayahnya yang notabene adalah pemimpin serikat.

Asa Ron

Nah Tagon ga mau dong pamornya dia jadi turun.
Dia akhirnya 'nyewa' kunang-kunang dan ngaku jadi dewa Aramun, meski dibilangnya dia dirasuki dewa itu. Aku yang nonton cengar-cengir aja. Ngelawak ni Tagon, berani banget ngaku Tuhan. Belum tau aja ceritanya Fir'aun yang dilaknat gegara mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Heh.

Tagon

Oke, it's just a drama.
Lanjoott..:D

Sementara itu di sisi lain, Eunsom memegang rahasia besarnya Tagon. Apa pasal?
Malam itu saat Tagon ngebunuh bapaknya, dia sempat adu jotos dulu sama Eunsom. Ga sengaja, pisau yang dipakai Eunsom ngegores kakinya Tagon. Nah Eunsom ini sempat ngelap pisau yang ada darahnya Tagon itu ke lengannya sendiri. Dan tau apa?

Tagon ini IGUTU.
Senenglah Eunsom tahu rahasianya Tagon. Dan rahasia itu sebenarnya yang membuat Sanung benci sama anaknya, makanya pas Tagon masih kecil dia berusaha bunuh anaknya sendiri. Yang pada akhirnya membuat Tagon juga benci banget sama status Igutunya, dan berusaha mati-matian menyembunyikan fakta itu.

Maka dari itu, saat tahu kalau Eunsom tahu rahasianya, Tagon menuruti kemauan Eunsom, yaitu tidak membantai suku Wahan. Dia setuju, tapi diam-diam cari cara untuk membunuh Eunsom. Dan tidak disangka suatu malam suku Wahan yang ditawan Tagon, diculik Mihol (kepala suku Hae; ayahnya Taealha dan salah satu pejabat serikat). Eunsom yang mengira Tagon berkhianat, akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Wahan sendirian ke Benteng Api (kediaman Mihol). Di waktu yang sama, Tagon juga mendatangi Benteng Api untuk mengambil tawanannya.

Disinilah season pertama berakhir, dengan hilangnya Eunsom yang dikejar pasukan Daekan, dan Tan Ya yang saat itu berusaha kabur tapi justru bertemu dengan Sa Ya, saudara kembar Eunsom di Benteng Api.

Hae Mihol

Eh tunggu, kembaran?
Iya, ternyata anak Asa Hon-Ragaz ini kembar. Jadi di hari kematiannya, Ragaz ini bawa Sa Ya. Dia ninggalin anaknya di hutan, sebelum bertarung habis-habisan dengan pasukan Daekan. Dan Tagon yang menemukan bayi ini, memutuskan membawanya, dan menyerahkannya ke Taealha untuk diasuh. Dan karena diasuh Taealha, makanya Sa Ya ini dikurung di Benteng Api.
Dari sini, ceritanya bertambah seru.

Sa Ya ini beda banget sama Eunsom. Penampilannya rapi, rambutnya panjang, dan wajahnya bersih. Meski jadinya mirip cewek banget, tapi ternyata dia ini cerdik, satu dua sama Tagon dan Taealha. Pas pertama diperlihatkan tipu muslihatnya dia, eh ternyata anak ini ada semi-semi psikopatnya kayak Tagon. Greget hahahaha.

Dan sepanjang season dua, porsi Sa Ya ini lebih banyak daripada Eunsom. Kayaknya kehidupan dan karakternya dialah yang sekarang disorot, setelah Eunsom di season satu. Eunsom-nya 'disingkirkan' dulu jadi budak nun jauh di kota yang namanya Doldambul.

Sa Ya cantiknya ngelebihin Tanya sama Taealha. Apalagi kalo pas pake baju kurung yang bling-bling itu :D

Bentar, bentar. Gimana ceritanya jadi budak? Kan tadi bilangnya hilang?
Jadi pas dikejar Daekan di malam dia berniat membebaskan suku Wahan, Eunsom ini diselamatkan sama Mubaek, salah satu anak buah Tagon yang baik hati. Mubaek sebenarnya gelisah selama mengikuti rencana-rencana brutal Tagon, apalagi pas dulu ngebantai Neanthal itu. Diam-diam dia berniat beralih haluan dari pemimpinnya, kasarnya mengkhianati Tagon, tapi tentu saja itu tidak mudah. Mengutip ucapannya Chaeeun, untuk mengkhianati Tagon, harus pintar berbohong dan pintar menangis wkwkwk. Dan tau ndak, diam-diam Mubaek ini punya rahasia. Dia dulu jatuh cinta sama ibunya Eunsom, tapi ga jodoh :D

Mubaek. Tentara Korut di Doctor Stranger-nya Jong Suk :D

Nah terus kan suku Wahan ini pada kabur kan dari benteng api malam itu, beberapa dari mereka bertemu dan mengajak Eunsom untuk menyelamatkan saudara Wahan yang dijual jadi budak. Eladalah, yang ditolong malah berkhianat dan bilang kalau ada Eunsom dkk yang lagi sembunyi, jadilah mereka ditangkap dan dijadiin budak juga.
Ya ampun nasib Eunsom disini ngenes banget, sampe ga tega liatnya :(. 

Babak belur :(

Sedangkan Tan Ya, sekarang dia jadi pelayannya Sa Ya. Dia punya tujuan untuk mendapatkan kekuasaan di Arthdal, agar bisa menyelamatkan Eunsom dan kaumnya, dimanapun mereka berada. Cerita mulai mengalir, dari awal kedekatannya dengan Sa Ya, hingga akhirnya ia menemukan fakta kalau sebenarnya dia adalah keturunan langsung Asa Sin dari suku Gunung Putih.

Serigala Putih Besar

Jadi dulu ada legenda yang bilang, kalo tetua klan Asa yang namanya Asa Sin ini, lari dari Arthdal. Klan Asa yang sekarang jadi pendeta di Arthdal (Asa Ron Niruha dan keturunannya) membantai garis keturunan asli dari Asa Sin, makanya mereka bisa berkuasa. Orang-orang sebenarnya ga percaya keturunan langsung Asa Sin ini masih hidup, kecuali dia bisa menemukan lonceng bintang di Kuil Gunung Putih yang ditinggalkan Asa Sin. Ya kembali lagi, karena itu legenda 200 tahun lalu.

Misteri ini terpecahkan saat Mubaek menemukan byeoldaya milik suku Wahan (dan katanya itu barang peninggalan Asa Sin), Tan Ya yang punya kemampuan cenayang, dan tetua Wahan (Serigala Putih Besar), yang katanya adalah jelmaan Asa Sin. Semua ciri itu mengarah pada ciri-ciri keturunan klan Asa.

Byeoldaya

Dan benarlah.
Di akhir episode season dua, Tan Ya berhasil membuktikan itu. Dia menemukan lonceng bintang yang tersembunyi di langit-langit kuil Gunung Putih. Duh, merinding euy. Dramatis banget scene ini, apalagi pas Tan Ya ngambil lonceng dan membunyikannya. Pertama kali denger dentingannya, orang-orang yang ada disitu langsung berlutut ngasih hormat. Uri Tan Ya, you deserve it! :D


Sampe episode 12 ini, sebenarnya aku kadang masih ga ngerti secara utuh jalan ceritanya, apalagi dengan tipu muslihat tokoh-tokohnya yang banyak itu. Kayaknya ga ada yang sama sekali 'suci' di Arthdal, semua orang punya kepentingan masing-masing. Bener-bener menggambarkan narasi yang dicatut di awal drama, kalo manusia itu sangat serakah.

Sebenarnya juga banyak misteri yang belum terpecahkan, termasuk maksud Tagon mengadopsi Sa Ya, padahal dia tahu bahayanya jadi Igutu di Arthdal. Dan sepertinya baru bakal tau di part selanjutnya.

Tapiii overall konfliknya menarik sekali untuk diikuti. Meski sering bosan durasinya kayak ga nyampe-nyampe ke akhir episode, but it still very very awesome! Ada kejutan di tiap cerita, dan ga tanggung-tanggung menampilkan kesedihan ataupun kengerian, seperti contoh pas Eunsom jadi budak. Atau di beberapa episode terakhir, tentang penjabaran dua anak Neanthal yang dulu diselametin Asa Hon dan Ragaz. Kalo ini aku ga bakal kasih spoiler hahaha.

Seru pokoknya!
Salut sama penulisnya yang bisa dengan cermat mengatur scene-scene antar cerita yang belibet sehingga bisa jadi satu kesatuan yang utuh.

Oiya satu lagi, dari segi sinematografinya menurutku kurang satu hal. Lighting nya terlalu gelap. Paham sih zaman prasejarah ga ada lampu, tapi masak harus dengan video format 720p baru bisa nonton dengan jelas dan jernih. Apa jangan-jangan gegara aku ga nonton di Netflix jhahaha.








Komentar